Halaman

Senin, 24 Agustus 2015

Penumpang Gelap di TBM





TBM tanpa ruh literasi memang bakal terasa sangat berat, untuk bisa bergeliat dan terus bernafas. Berbagai jalan ditempuh, meski tanpa kucuran dana dari pemerintah, tetapi akan terus ada manusia berhati malaikat yang tak terduga yang akan muncul tiba-tiba.

Tapi, seyogyanya pemerintah hadir membersamai geliat taman baca yang tumbuh bak cendawan, meski tidak dipungkuri ada penumpang gelap yang hanya ujung-ujungnya mencari dana proyek.

Dari pengamatan saya, TBM mandiri lebih bisa bertahan hidup, karena mereka sudah terbiasa bergerilya dengan segala upaya dan nyawa cadangan mereka. 

Banyak TBM yang hanya sekedar tempelan dan pelengkap lembaga yang sudah berdiri. Saya salut dengan semangat para pejuang TBM mandiri dengan kreatifitas di jalan sunyi, mereka bisa hidup meski harus tersedak-sedak.

Peran FTBM lah yang seharusnya memvalidasi TBM mana yang bisa dikucuri dana oleh pemerintah. Bukan TBM yang lewat pintu belakang tapi miskin kegiatan dan tak tahu dunia literasi. Semoga…salam literasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar